Mangmi Pocket Max Resmi Diperkenalkan, Hadir Dengan Layar Oled 144hz

CEKLANGSUNG.COM – Dunia konsol handheld Android kembali mendapat penantang baru. Jika Anda mengira pasar sudah jenuh dengan pilihan, siap-siap untuk mengevaluasi ulang. Mangmi, nama nan mungkin tetap asing di telinga, secara resmi telah membuka gorden untuk konsol handheld terbarunya, Pocket Max. Pengumuman ini bukan sekadar gimmick, melainkan konfirmasi langsung dari perusahaan mengenai sejumlah fitur kunci nan menjanjikan, ditambah dengan tampilan visual melalui render terbaru di kanal X mereka. Inikah penantang serius bagi para raksasa nan sudah lebih dulu bercokol?

Yang langsung mencuri perhatian adalah opsi warna nan ditawarkan. Mangmi tidak main-main dalam membangun identitas visual. Pocket Max bakal datang dalam tiga varian: hitam, putih, dan nan paling menggoda, Retro GB. Varian Retro GB ini jelas sebuah hommage nan blak-blbakal kepada era keemasan gaming portabel. Dengan bodi berwarna krem (beige) nan dipadukan dengan tombol bahu, D-pad, dan tombol tindakan ABXY berwarna merah tua, desainnya langsung membangkitkan nostalgia bakal mesin legendaris. Sementara itu, jenis hitam dan putih menawarkan estetika nan lebih modern dan netral, dengan kontrol nan serasi. Pilihan warna ini bukan sekadar hiasan, melainkan strategi untuk menjangkau dua segmen pasar sekaligus: para kolektor nan kangen pada masa lampau dan gamer modern nan mengutambakal kesan minimalis.

Namun, tentu saja, jantung dari sebuah handheld terletak pada layarnya. Dan di sinilah Pocket Max berani mengangkat standar. Perangkat ini dibekali dengan panel layar OLED berukuran 7 inci nan mempunyai resolusi Full HD. Bukan hanya itu, refresh rate nan mencapai 144Hz adalah nomor nan impresif, menjanjikan kelancaran visual nan sangat mulus, cocok untuk game-game action sigap alias shooter kompetitif. Mangmi menyatakan layar ini juga mendukung HDR, mempunyai rasio kontras 1:100.000, dan cakupan warna 155% sRGB. Spesifikasi layar seperti ini menempatkan Pocket Max di jaliran atas untuk kelas handheld Android. Uniknya, panel kaca di bagian depan didesain melampaui area tampilan layar, memberikan kesan “borderless” nan lebih modern.

Dari sisi kreasi fisik, Pocket Max menunjukkan perhatian pada perincian ergonomis dan fungsional. Semua jenis dilengkapi dengan sistem pendingin aktif, nan ditumpama dengan adanya ventilasi intake dan exhaust nan terlihat jelas di bagian belakang dan atas perangkat. Ini adalah sinyal bahwa Mangmi serius menangani masalah thermal, nan sering menjadi titik lemah perangkat berkinerja tinggi. Di bagian belakang, terdapat dua tombol bahu tambahan nan dikabarkan bakal mendukung kegunaan macro nan dapat dikustomisasi, sebuah fitur nan disukai para gamer hardcore. Sementara di bagian atas, terselip tiga tombol tambahan untuk volume, power, dan mode tidur, menempatkan kontrol sistem dengan mudah dijangkau.

Lalu, apa nan menggerakkan semua kehebatan visual ini? Di sinilah ceritanya menjadi sedikit lebih spekulatif. Mangmi sendiri belum mengonfirmasi spesifikasi internal Pocket Max secara lengkap. Namun, berasas bocoran dan laporan nan beredar, chipset nan bakal menjadi otak perangkat ini adalah Qualcomm Snapdragon 865. Meski bukan prosesor flagship terbaru, Snapdragon 865 adalah platform nan telah teruji dan tetap sangat bisa untuk menjalankan sebagian besar game Android dengan lancar, apalagi beberapa emulasi konsol lama. Kombinasi chipset ini dengan layar 144Hz tentu bakal menarik untuk dilihat performa nyatanya. Kabar baiknya adalah, nilai nan dikabarkan berkisar di nomor $200 alias setara dengan sekitar Rp 3,2 jutaan (dugaan kurs) menjadikannya penawaran nan sangat kompetitif jika semua klaim tersebut terbukti.

Yang menarik, Mangmi tampaknya mau melibatkan organisasi secara langsung dalam perjalanan produk ini. Perusahaan saat ini sedang melakukan jajak pendapat (poll) di server Discord mereka untuk mengumpulkan masukan mengenai jenis warna nan paling diinginkan. Hasil voting nan sedang berjalan ini bisa saja memengaruhi lineup warna final saat peluncuran. Pendekatan partisipatif seperti ini semakin umum di bumi hardware indie dan menciptbakal rasa mempunyai nan kuat di antara calon pengguna. Mangmi berjanji bakal membagikan lebih banyak perincian hardware sebelum akhir tahun ini alias awal 2026, jadi tetap ada waktu untuk antisipasi dan spekulasi.

Kemunculan Pocket Max terjadi di tengah gelombang penemuan pasar handheld nan tak kunjung reda. Sebut saja Zotac nan baru saja merilis konsol handheld Zotac Zone di Gamescom, alias Lenovo Legion Go nan bakal segera rilis. Bahkan, dalam pengumuman nan terkait, disebutkan pula GameMT dengan EX5 nan terinspirasi kreasi PS Vita, serta Ayaneo dengan Pocket DMG Silver Limited Edition berkekuatan Snapdragon G3x Gen 2. Persaingan nan ketat ini akhirnya menguntungkan konsumen, dengan lebih banyak pilihan dan nilai nan semakin kompetitif. Pertanyaannya, di mana posisi Pocket Max? Dengan strategi nilai menengah, spesifikasi layar unggulan, dan sentuhan nostalgia, dia berpotensi merebut perhatian mereka nan menginginkan performa visual tinggi tanpa kudu merogoh kocek terlampau dalam untuk handheld flagship seperti nan ditawarkan Ayaneo alias perangkat berpatokan AMD Ryzen Z1.

Jadi, apakah Pocket Max bakal menjadi “dark horse” nan sukses? Jawabannya tetap terbentang di depan. Semua tergantung pada eksekusi final, kualitas build, optimasi perangkat lunak, dan tentu saja, kesiapan serta support pasca peluncuran. Namun, satu perihal nan pasti: pengumuman resmi ini telah sukses menancapkan penanda. Mangmi Pocket Max bukan sekadar rumor, melainkan realita nan bakal segera diuji. Bagi Anda nan sedang mempertimbangkan untuk membeli konsol handheld baru, alias mungkin bingung memilih antara konsol handheld dan laptop gaming, daftar pertimbangan Anda mungkin baru saja bertambah satu nama. Mari kita nantikan perincian lengkapnya dalam beberapa bulan ke depan. Persaingan semakin panas, dan kita, para gamer, nan bakal menang.